Tag

article (2) big size (1) Boots (19) brogue (4) Chuka (12) loafer (1) News (5) Shoes (12) Sneakers (10)

28 April 2011

Sepatu Indonesia Berpotensi Menuju Pasar Dunia

TEMPO Interaktif, Jakarta -Pameran sepatu bertaraf internasional kembali digelar di Dusseldorf, Jerman pada September mendatang. Peluang serta kesempatan sepatu-sepatu kulit Indonesia untuk ikut andil dan memperkenalkan ke pasar Eropa dan dunia, bahkan mengikuti pameran bertaraf internasional tersebut.

Rencananya Pameran Global Shoes ini akan digelar 7-9 September mendatang. Pameran ini menjadi ajang komunikasi yang berpengaruh untuk memamerkan produk-produk sepatu terbaru. Diharapkan 450 perusahaan dunia bakal hadir di pameran internasional ini.
“Pameran ini menjadi peluang bagi industri sepatu Indonesia untuk mengenalkan dan memasarkan produknya,” ujar Marcus Muilers, Senior Project Manager Global Shoes di JCC yang ditemui Kamis (28/4).

Muilers mengatakan ajang pameran ini diselenggarakan tiap dua tahun sekali. Biasanya para produsen sepatu baik sepatu laki-laki, perempuan,dewasa, anak-anak, lifestyle maupun olahraga akan memamerkan produk terbaru dan menjadi tren ke depan. Pameran ini juga mengkolaborasikan produsen sepatu dengan industri pendukungnya, seperti bahan baku pembuat sepatu, mesin pembuat sepatu dan lainnya. “Di tempat ini, tempatnya untuk menandatangani kontrak antar pebisnis,” ujarnya.

Indonesia kini menjadi salah satu pemain sepatu yang diperhitungkan di dunia selain Cina dan India. Muilers juga mengatakan tahun lalu, perusahaan sepatu Indonesia mengekspor lebih dari 585 juta pasaang sepatu. Sedangkan khusus ke Jerman saja mencapai 18 juta pasang. Diperkirakan ekspor sepatu Indonesia bakal meningkat meski harus melakukan peningkatan di beberapa item. “Indonesia harus meningkatkan keunggulan yang dimiliki dan memperbaiki kekurangannya,” ujar Peter Kern, konsultan sepatu internasional.

Menurut Kern, sepatu Indonesia sebenarnya tak kalah dengan yang lain. Hanya saja para pengusaha perlu meningkatkan kualitas untuk pasar yang lebih kompetitif.

Para pengusaha sepatu juga hars meningkatan produktivitas dan efisiensinya. Selain itu masalah koleksi dan penyajian juga harus diperbaiki lebih banyak lagi.

Sementara itu Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia bidang UKM Yongki Komaladi mengatakan pengusaha sepatu Indonesia harus mau mengubah pola pikir. Menurutnya Indonesia mempunyai banyak hal untuk dielaborasi. “Ada batik, ada manik-manik, atau motif Papua, Kalimantan. Jika di kain atau baju bisa, mengapa tidak kita coba di sepatu,” ujar Yongki.

Yongki pun juga menyarankan agar pengusaha sepatu berani membuat brand sendiri dengan lebih berkualitas. Dia pun juga mengatakan dari segi desain, pengusaha Indonesia juga cukup diakui. Dalam ajang pameran di Guanzou lalu, Indonesia mendapat 2 juara untuk desain.DIAN YULIASTUTI

1 comment:

  1. jangan angap remeh sepatu dalam negri.
    ayo cinta buatan negara sendiri

    ReplyDelete

Search in blog



free counters