Tag

article (2) big size (1) Boots (19) brogue (4) Chuka (12) loafer (1) News (5) Shoes (12) Sneakers (10)

04 April 2011

Nike & Adidas Tambah Kapasitas Produksi di Indonesia

JAKARTA - Direktur Industri Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Irmawan menyatakan, pihak Nike akan menambah kapasitas produksi sebanyak 200 ribu pasang per bulan dan Adidas sebanyak 100 ribu pasang per bulan untuk produksi sepatunya.

"Total 300 ribu pasang per bulan itu adalah pengalihan order dari China ke Indonesia," kata Budi, di Jakarta, Senin (8/3/2010).

Pengalihan order tersebut, lanjut Budi, dipicu oleh semakin mahalnya biaya tenaga kerja di China. Selain itu, China mewajibkan industri alas kaki menyediakan mes bagi tenaga kerja. Sedangkan kewajiban serupa, ujarnya, tidak ada di Indonesia.

"Jadi, selama di Indonesia tidak ada gonjang-ganjing politik atau aksi demo berlebihan dan dispute yang terjadi wajar-wajar saja, prinsipal serta investor asing pasti tetap melirik Indonesia," tutur dia.

Di sisi lain, menurut Budi, pemerintah sudah berkomitmen untuk mendukung upaya penurunan suku bunga kredit untuk manufaktur. "Tapi, pemerintah belum mampu menjadi ketersediaan infrastruktur energi, seperti listrik dan gas," tukas Budi.

Sekjen Aprisindo Binsar Marpaung menyatakan selama ini, 70 persen dari total eskpor sepatu Indonesia merupakan pesanan dari prinsipal asing. Saat ini, ujar dia, harga FOB (freight on board) sepasang sepasang sepatu olahraga yakni sekira USD12,5 per pasang.

"Secara umum, mulai ada pengalihan order dari China ke Indonesia. Prinsipal asing mulai menambah order dari Indonesia. Lebih bagus lagi kalau ekspansi menambah pabrik baru. Saya berharap itu terjadi karena artinya ada tambahan lapangan kerja," kata Binsar.

Binsar menambahkan, saat ini, tingkat pemanfaatan kapasitas terpasang (utilisasi) industri sepatu di Indonesia masih berkisar 60-70 persen. Maka dari itu, lanjut dia, industri sepatu di Indonesia masih sanggup menerima tambahan order.

"Aprisindo sedang menggiatkan program pelatihan bagi tenaga kerja industri sepatu. Program itu bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan dan pabrikan terkait. Kalau pabrikan sepatu mulai mengadakan program pelatihan, itu menunjukkan dia menaikkan kebutuhan," pungkas Binsar.(Sandra Karina/Koran SI/ade)

No comments:

Post a Comment

Search in blog



free counters