Internasional / Jumat, 11 Juni 2010 07:30 WIB
Seperti dilaporkan peneliti dalam jurnal Public Library of Science, Rabu (9/6), sepatu itu dibentuk untuk kaki kanan si pemakai. Sepatu yang ditemukan bukanlah sepatu penny loafer atau sepatu track ke gunung. Sepatu tertua itu hanya berupa alas kaki yang terbuat dari kulit. Tali temali mengikat di bagian depan dan belakang sepatu.
"Ini adalah keberuntungan yang besar," ujar Ron Pinhasi, arkeolog dari University College Cork di Cork, Irlandia, yang memimpin tim peneliti.
"Kami biasanya hanya menemukan pot rusak, tapi kami memiliki sedikit informasi mengenai kegiatan sehari-hari dari orang-orang kuno. Apa yang mereka makan? Apa yang mereka lakukan? Dan mereka memakai ini?" katanya.
Sebelumnya, sepatu kulit tertua ditemukan di Eropa atau Asia, berada di Otzi. "Iceman" yang ditemukan membeku di Alpen beberapa tahun yang lalu dan sekarang diawetkan di Italia. Otzi diperkirakan berusia 5.128 hingga 5.375 tahun yang lalu. Beberapa ratus tahun lebih baru daripada sepatu Armenia.
"Sepatu Otzi terbuat dari kulit rusa dan beruang yang disatukan dengan tali kulit. Sedangkan sepatu Armenia tampaknya terbuat dari kulit sapi," kata Pinhasi.
Sepatu Armenia itu tergolong kecil, tapi sesuai standar ukuran orang Eropa sekarang. Yakni, ukuran 37 atau dalam ukuran Amerika Serikat bernomor 7.
Panjang sepatu tertua ini adalah 24,5 centimeter (cm), lebarnya 7,6 sampai 10 cm. Diperkirakan, sepatu tersebut berasal dari kisaran 3.500 SM, sebuah era yang dikenal sebagai periode Chalcolithic. "Tidak diketahui apakah sepatu itu milik seorang pria atau wanita," kata Pinhasi.(MI/RAS)
No comments:
Post a Comment