Tag

article (2) big size (1) Boots (19) brogue (4) Chuka (12) loafer (1) News (5) Shoes (12) Sneakers (10)

04 April 2011

Lebaran, Impor Sepatu Diproyeksi Naik 20%

JAKARTA - Impor sepatu diproyeksikan akan mengalami kenaikan sekitar 20 persen menjadi Rp210-Rp220 miliar dari posisi normal Rp170 miliar per bulan. Lonjakan diprediksi terjadi sejak Mei hingga Lebaran 2010.

"Saya perkirakan ada kenaikan impor sepatu sekitar 20 persen pada bulan Mei hingga selama periode back to school dan Lebaran 2010. Selain karena konsumsi yang naik pada periode itu. Kondisi tersebut diperkirakan berlanjut jika terjadi fluktuasi penguatan rupiah," tutur Ketua UmumAsosiasi Persepatuan Indonesia (Aprinsindo) Edy Widjanarko di Jakarta.

Menurutnya, setiap tahun Indonesia mengimpor sepatu hingga Rp2 triliun per tahun. "Bulan ini saja, saya perkirakan impor naik sampai Rp40 miliar," ujar dia.

Edy menjelaskan, penguatan rupiah semakin memicu pengalihan order untuk pemenuhan kebutuhan domestik. Akibatnya, lanjut dia, produk impor menjadi pilihan.

"Dengan impor ada selisih keuntungan hingga 5 persen akibat penguatan kurs.Sementara itu, ada beberapa industri yang tidak bisa langsung menurunkan harga jual karena marjin memang sudah tipis. Jadi, kalau penguatan kurs berlanjut dengan fluktuasi, kondisi itu akan semakin menekan industri sepatu di dalam negeri.Sementara ini sudah mulai stabil," papar Edy.

Edy menjelaskan, pihaknya selalu  memantau perkembangan penguatan rupiah dan kondisi pasar. "Untuk periode back to school dan Lebaran 2010, industri sudah mulai menggenjot produksi. Mungkin utilisasi bisa mencapai 80-85 persen dariposisi normal 60-65 persen," tutur dia.

Akibat lonjakan impor, Edy mengharapkan industri nasional mampu menggenjot ekspor.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Dedi Mulyadi mengatakan, kenaikan impor sepatu dipicu oleh tingginya tingkat permintaan konsumen dalam negeri. Namun, lanjutnya, angka impor masih fluktuatif sampai akhir tahun.

Sebenarnya, kata dia, tingginya impor bisa diredam dengan produksi alas kaki nasional. Pasalnya, menurut Dedi, pada saat ini, indeks produksi alas kaki di dalam negeri sedang meningkat tajam. Ditambah lagi, kata dia, pemerintah Indonesia sedang menggalakkan penggunaan produk buatan dalam negeri. Sehingga, sambungnya, hal tersebut bisa menekan impor dan penggunaan alas kaki buatan dalam negeri.

"Sebenarnya kualitas produk dalam negeri juga bagus. Indeks produksi alas kaki juga sedang meningkat, naik sekitar 10 persen di kuartal I-2010," kata Dedi.

Peningkatan industri alas kaki, kata Dedi, juga didorong oleh pertumbuhan industri nasional secara keseluruhan yang juga semakin membaik. Pada saat ini saja, menurutnya, industri sudah tumbuh sekitar 4,01 persen dari target awal yang sebesar 4,65 persen. Namun, Dedi menjelaskan, pertumbuhan industri rentan karena ada hambatan dari berbagai kebijakan pemerintah, misalnya kenaikan tarif listrik.

"Kalau ada kebijakan yang aneh-aneh, pertumbuhan industri akan goyah lagi," tukasnya.

Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat sebelumnya pernah mengatakan, tahun ini ekspor alas kaki diharapkan tembus USD2 miliar atau meningkat 11 persen dibandingkan dengan 2009 sebesar USD1,73 miliar.

"Jumlah itu kami harapkan terus meningkat hingga USD3 miliar pada 2014 nanti," katanya.

Menurut Hidayat, target ekspor tersebut akan didukung program restrukturisasi industri alas kaki 2010 sebesar Rp34,25 miliar. "Program restrukturisasi bertujuan menarik investasi baru," tambahnya.

Program restrukturisasi mesin atau peralatan industri kulit dan alas kaki yang sudah memasuki tahun kedua itu mendapat sambutan positif dari kalangan dunia usaha.

Untuk industri alas kaki, lanjut Hidayat, saat ini terdapat 386 perusahaan yang tersebar di berbagai wilayah dengan penyerapan tenaga kerja sedikitnya 450.000 orang. "Total investasi di sektor ini Rp4,29 triliun. Kapasitas terpasangnya 1,18 miliar pasang per tahun, tapi kapasitas produksi saat ini 800 juta pasang dengan tingkat utilisasi 65 persen," jelas Hidayat.(Sandra Karina/Koran SI/wdi)

No comments:

Post a Comment

Search in blog



free counters