Tag

article (2) big size (1) Boots (19) brogue (4) Chuka (12) loafer (1) News (5) Shoes (12) Sneakers (10)

03 April 2011

Ekspor ke Jepang Maret diprediksi anjlok 25%

JAKARTA. Goncangan akibat gempa bumi dan tsunami di Jepang juga terasa di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor ke Jepang pada Maret 2011 bakal anjlok 50% dibanding ekspor Februari 2011. Sedangkan nilai ekspornya diprediksi turun hingga 25% dibandingkan Februari 2011.

Data BPS menunjukkan data perdagangan 60 pelabuhan Jepang yang menjadi tujuan ekspor barang Indonesia, jelas menunjukkan penurunan nilai. "Makanya, kami memperkirakan ada penurunan untuk ekspor Maret," ujar Kepala BPS Rusman Heriawan, kemarin (1/4).

Rusman mencontohkan volume ekspor ke Pelabuhan Sendai anjlok 44,5% dari sebelumnya US$ 10,2 juta pada Februari 2011 menjadi hanya US$ 5,6 juta pada Maret 2011. Adapun nilai ekspor Indonesia ke Pelabuhan Tokoyama menurun 35%. "Meski hampir semua pelabuhan tetap beroperasi, tetapi Jepang masih memfokuskan diri pada recovery bencana, sehingga ekspor turun," katanya.

Rusman belum bisa memastikan berapa realisasi nilai ekspor pada Maret 2011. Maklum, ini baru data awal setelah BPS melihat nilai ekspor yang masuk ke pelabuhan utama Jepang. "Nanti kita lihat pada bulan Mei, setelah angka impor Maret jelas," katanya.

Kalau ekspor ke Jepang anjlok, nilai ekspor Indonesia bisa turun. Sebab, Jepang masih menjadi salah satu negara tujuan utama ekspor non-migas Indonesia.

Ekspor non-migas Indonesia pada Februari 2011 ke Jepang mencapai US$ 1,66 miliar atau 12,04% dari total ekspor non-migas. Adapun total ekspor ke Jepang selama Januari-Ferbuari 2011 mencapai US$ 2,86 miliar.

Negara lain yang menjadi negara tujuan utama eskpor Indonesia adalah Amerika Serikat (AS) dan China, yang masing-masing menyumbang total ekspor non-migas sebesar 10,54% dan 9,84%.

Sementara itu, BPS mencatat, total nilai ekspor non migas Indonesia pada Februari 2011 mencapai US$ 11,84 miliar. Ini turun 1,25% dibanding ekspor Januari 2011. Adapun total nilai ekspor mencapai US$ 14,4 miliar atau turun 1,42% dibanding Januari 2011.

Bisa anjlok 30%

Ketua Umum Asosiasi Industri Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko mengatakan, prediksi BPS sesuai dengan perkiraan pihaknya. Aprisindo sendiri sudah menghitung kemungkinan ekspor sepatu ke Jepang bakal mengalami penurunan hingga 30% akibat dampak tsunami dan gempa bumi.

Selama ini, Indonesia banyak mengekspor sepatu jenis olahraga ke Jepang. Para prinsipal di Jepang kemudian memasarkan kembali sepatu buatan Indonesia tersebut dengan merek mereka sendiri.

Tapi saat ini, para importir menunda pemesanan sepatu dari Indonesia. Ini bisa memukul kinerja ekspor sepatu Indonesia.

Ekspor sepatu ke Jepang memberi kontribusi 5% terhadap total ekspor sepatu Indonesia. Total nilai ekspor sepatu tahun 2010 mencapai
US$ 2,6 miliar.

No comments:

Post a Comment

Search in blog



free counters