Tag

article (2) big size (1) Boots (19) brogue (4) Chuka (12) loafer (1) News (5) Shoes (12) Sneakers (10)

04 April 2011

5 Perusahaan Sepatu Taiwan Relokasi ke RI

JAKARTA - Mungkin sekarang musim keberuntungan bagi perusahaan sepatu nasional dan bencana bagi China. Pasalnya, sejumlah perusahaan sepatu Taiwan dan Korea berniat hengkang dari China dan pindah ke Indonesia.

Hengkangnya perusahaan sepatu dari China disebabkan kondisi ekonomi China yang melemah. Ini ditandai oleh nilai mata uang China, yuan, sedang tinggi sekarang. Bedanya sampai 11 persen daripada dua tahun lalu.

Selain itu, banyak pabrik di China yang kekurangan karyawan. Penyebabnya, tenaga kerja dari pedesaan tidak mau lagi bekerja di kota. Kenapa? Jawabannya karena kehidupan di desa telah menjamin pendapatan yang sama dengan di kota.

"Akibatnya, daya saing industri persepatuan China melemah. Harga produk mereka kini menjadi lebih mahal sehingga banyak order dari negara Eropa yang lari dari China. Ini membuat sejumlah pabrik sepatu Taiwan dan Korea tengah bersiap relokasi ke Indonesia," ungkap Ketua Umum Aprisindo (Asosiasi Persepatuan Indonesia) Eddy Widjanarko melalui telepon genggamnya pada Rabu (20/8/2008).

Setidaknya, menurut Eddy, ada pernyataan minat dari 22 investor Taiwan yang mau merelokasi pabriknya ke Indonesia. Tapi karena ada rencana pemadaman listrik bergilir, mereka menunda dulu realisasi relokasi tersebut. Setidaknya, mereka akan menunggu sampai pertengahan 2009 saat sejumlah PLTU PLN telah siap beraksi.

Namun, sampai akhir tahun ini, Eddy menargetkan sedikitnya ada lima perusahaan Taiwan yang masuk ke Indonesia. Sedikitnya dana USD120 juta mengalir dari kelimanya. Tenaga kerja yang terserap diperkirakan minimal 10 ribu orang.

Tidak heran, kalau Aprisindo kini semakin berani untuk menghadapi persaingan dengan China. "Beda dengan 5 tahun lalu yang kita babak belur oleh China. Sekarang kita tidak takut lagi dengan China," tandas Eddy.

Tentang kinerja industri persepatuan, Eddy menyampaikan ekspor selama Januari-Juni 2008 mengalami peningkatan 17 persen dari waktu yang sama pada tahun lalu. Sayang, dia tidak hafal nilai dan volumenya. Begitu juga angka tenaga kerja. Tahun lalu, karyawan yang bekerja di pabrik sepatu sekira 250 ribu orang. Kini, karyawan keseluruhannya mencapai 350 ribu orang. (Whisnu Arto Subari/Trust/mbs)

No comments:

Post a Comment

Search in blog



free counters